In Memoriam: Selamat Jalan “Sang Pembina”.
Siang itu, Senin (02/03/2020), Pukul 14.00 WIB, rapat Pembukaan dokumen administrasi dan teknis, untuk penilaian dan pemilihan kontraktor yang akan melakukan renovasi Gedung Trisakti School of Multimedia (TMM) di Ruang Rapat Yayasan Trisakti. Seperti biasa, Harris Fabillah, selaku sekretaris Yayasan Trisakti, suka datang secara tiba-tiba untuk ikut serta rapat.
Sesaat kami memang terasa terganggu, kerena hadirnya secara tiba-tiba dan langsung memberikan komentarnya dengan nada yang cukup tinggi tentang usulan pembangunan. Tetapi dibalik lontaran-lontaran yang sekilas dan meninggi, justeru terlihat dukungan penuh yang diberikan oleh Haris Fabillah terhadap pembangunan dan pengembangan TMM. “Tampilin dong, Tulisan Trisakti School of Multimedia diatas gedungnya. Yang besar sekalian, jadi kelihatan,” ujar Harris ketika itu.
Ini bukan yang kali pertama Harris menunjukkan dukungannya kepada TMM untuk tetap bergerak melangkah kedepan dengan segala tantangannya. “Ini sudah keputusan final. Tidak ada merger. Tidak ada akuisisi. TMM tetep jalan terus,” pesannya ketika rapat diawal-awal pembangunan.
Namun, tak disangka. Itu pesan terakhir yang disampaikan Harris Fabillah untuk TMM.
Kamis (26/03) pukul 09.12 WIB, melalui Bapak Bimo Prakoso, Ketua Yayasan Trisakti, mendapat kabar via Grup WA, bahwa Haris Fabillah telah tiada. Dia pergi, tepatnya pukul 07.49 WIB. Almarhum akan disemayamkan di rumah duka di Jl. Liberika 6, Komplek Pondok Kopi, Blok T3, No. 15.
Inna Lillahi wa inna ilaihi raji’un…. Kami, keluarga besar TMM dan Yayasan Trisakti berduka, kehilangan.
Satu diantara pemberi semangat kami telah lebih dahulu meninggalkan kami.
Bapak Budi Suyanto, selaku Ketua TMM menyampaikan penilaiannya tentang pribadi Haris Fabillah. Budi Suyanto mengatakan beliau yakin bahwa TMM akan besar. Melihat prospek bagus dan TMM selama ini memiliki progres luar biasa
“Beliau sering mendorong untuk percepatan dan kepastian renovasi gedung TMM. Terakhir pada saat pemindahan mesin cetak beliau terus pantau,” ucap Budi Suyanto mengenangnya.
Menutup komentarnya, Budi Suyanto menyampaikan bahwa Pak Haris selalu meminta supaya TMM segera dibangun gedungnya. Namun Allah berkehendak lain. Beliau belum sempat melihat gedung kita dibangun. “Dan kita yakin apa yang diyakini Pak Haris bahwa TMM akan maju benar benar menjadi kenyataan. Mohon doanya teman teman dan terima kasih Pak Haris.” ujar Budi Suyanto.
Selamat jalan “Sang Pembina”. Ir. Haris Fadillah, bukan hanya sekedar Pembina dalam jabatan yang melekatnya. Melainkan Beliau adalah pembina dalam arti sesungguhnya. Menggandeng, mendorong, memarahi, memberi masukan dan terpenting percaya bahwa anak bungsu Yayasan Trisakti ini bisa besar. Ir. Haris Fabillah memang pembina sejati.