Hubungan Antara Typografi dengan Nirmana
Halo teman-teman multimedia! Apa kabar? Pembahasan kali kita akan sedikit mengulas keterkaitan atau hubungan antara typografi dengan nirmana.
Dalam peradaban modern lambang bunyi yang berbentuk huruf memiliki peranan penting dalam sebuah proses komunikasi antar manusia. Huruf dan typografi dalam perkembangannya menjadi ujung tombak guna untuk menyampaikan pesan verbal dan pesan visual kepada seseorang, sekumpulan orang, bahkan masyarakat luas yang dijadikan tujuan akhir proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan atau target sasaran.
Typografi dalam hal ini adalah seni memilih dan menata huruf untuk berbagai kepentingan komunikasi visual. Typografi bertugas menyampaikan informasi berbentuk pesan sosial atau pun komersial. Dewasa ini, perkembangan tipografi banyak dipengaruhi oleh kemajuan teknologi digital.
“Huruf dan typografi merupakan soko guru tunggal yang tidak bisa dipisahkan antara satu dan lainnya”.
Banyak orang sudah melek huruf, sudah pasti mengenal lambang bunyi tersebut. Mereka diyakini dapat mengeja, membaca, dan menuliskan lambang bunyi itu untuk berbagai kepentingan dan keperluannya masing-masing. Tetapi, meski para desainer grafis tidak buta huruf, realitas sosialnya, tidak sedikit yang buta typografi.
Mengapa demikian? Karena typografi senantiasa terkait dengan tatasusun, tatakelola, dan tatapilih huruf untuk kepentingan komunikasi visual. Peranan huruf dan typografi sangat penting dalam penyampaian informasi berbentuk pesan sosial atau pun komersial terkait keberadaan sebuah produk atau jasa yang harus diinformasikannya. Maka menjadi mutlak bagi desainer grafis yang tidak buta typografi untuk mengenali bentuknya, mengetahui dan memahami karakternya. Serta dapat memanfaatkan potensi kekuatannya dalam sebuah perancangan komunikasi visual.
Perkawinan Typografi dengan Nirmana
Sementara itu, perkawinan antara typografi dengan nirmana merupakan sebuah perkawinan agung. Keduanya diyakini sebagai pasangan kinasih yang tidak bisa dipisahkan oleh ruang dan waktu. Dalam hubungannya dengan desain grafis, typografi dan nirmana adalah elemen penting yang sangat diperlukan guna mendukung proses penyampaian pesan verbal maupun visual.
Ketika typografi dan nirmana ditambahkan untuk saling melengkapi, maka keduanya menjadi penanda visual dari sebuah karya desain grafis. Meski nirmana dipahami sebagai sebuah bentuk yang tidak berbentuk. Dalam konteks desain grafis, nirmana memegang peranan penting perihal bagaimana menata dan menyusun elemen dasar desain grafis loh teman-teman.
Peranan penting lainnya, di dalam nirmana mensyaratkan tata susun dan tata kelola unsur desain grafis dalam sebuah perencanaan komposisi yang serasi dan seimbang di dalam setiap bagiannya. Huruf yang telah disusun secara typografis dengan mengedepankan konsep harmonisasi nirmana merupakan elemen dasar dalam membentuk sebuah tampilan desain grafis. Keberadaannya diyakini mampu memberikan inspirasi untuk membuat suatu komposisi yang menarik, persuasif dan komunikatif.
“Huruf dan Typografi dalam perkembangannya menjadi ujung tombak guna menyampaikan pesan verbal ….”
Kurir Komunikasi Visual
Dengan demikian, keberadaan typografi dalam rancangan karya desain grafis sangat penting. Sebab melalui perencanaan dan pemilihan typografi dalam perspektif nirmana yang tepat, baik untuk ukuran, warna, dan bentuk, diyakini mampu menguatkan isi pesan verbal dan pesan visual karya desain grafis tersebut.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka ketika desainer grafis mahir menguasai typografi dan nirmana untuk dipergunakan menyampaikan informasi yang bersifat sosial ataupun komersial, maka sejatinya sang desainer tersebut mampu memposisikan dirinya menjadi kurir komunikasi (visual) yang bertanggung jawab kepada masyarakat luas sebagai target sasarannya.
Dengan menjadi kurir komunikasi yang baik – berkat pemilihan typografi yang tepat dengan mengedepankan aspek readibilitas (dipengaruhi oleh ukuran huruf, jarak antar huruf, dan jarak antarbaris yang terlalu dekat atau jauh) dan legibilitas (dipengaruhi oleh kerumitan desain huruf, penggunaan warna, tinta, dan kertas) yang akurat – maka masyarakat luas tidak akan terjebak pada perkara atau kasus yang mengarah pada belantara perbedaan persepsi yang akan menimbulkan bencana miskomunikasi.
Baiklah, sepertinya kita cukupkan sampai disini ya pembahasan mengenai typografi dan nirmana. Gimana teman-teman? Jadi, sudah punya ide kreatif apa saat ini?
Artikel by Denny Maulana (Mahasiswa Semester 1 – 2021)