Kunjungan Industri Animasi di MNC Animation
Beragam industri kreatif terus menggeliat seiring dengan pesatnya perkembangan tekonologi. Salah satunya adalah dunia animasi, perkembangan konten animasi ini melibatkan berbagai proses penggunaan suara, tampilan, hingga teknologi yang lebih modern. Animasi akan akan terus berkembang seiring dengan berkembangnya inovasi teknologi dan kreativitas seniman. Hal ini membuat animasi menjadi salah satu bentuk seni yang paling memikat dan berpengaruh dalam sejarah dunia hiburan.
Pada kesempatan ini, perusahaan milik MNC Group dalam hal ini MNC Animation mengenalkan serial Kiko dan edukasi seputar cara membuat animasi. Membahas tentang Kiko dan perjalanan Kiko dari awal dibuat sampai Kiko yang terbaru. Kunjungan industri kali ini Trisakti School of Multimedia didampingi oleh Ibu Dra. Friska NS, MM dan Marta Eriska, S.Des.,M.Sn selaku Dosen Program Studi Desain Komunikasi Visual.
“Untuk produksi, kita bagi menjadi tiga tahap, yaitu pra-produksi mulai pembuatan naskah, story board, dan recording. Kemudian di tahap ini juga dibuat animatic, desain karakter, dan desain lingkungan. Lalu ada tahap production, yaitu karakter dikasih warna, tekstur, dan sistem tulang agar bisa digerakkan, hingga masuk ke proses layout,”
Kesempatan berdiskusi dengan Sutradara film animasi “Kiko mengisahkan seekor anak ikan mas koki yang sangat mandiri, walaupun ia anak tunggal. Kiko yang selalu riang memiliki empat sahabat baik yaitu Lola si ikan diskus, Ting Ting si kepiting, Patino si ikan patin dan Poli si ikan cupang. Di sisi lain, sosok antagonis, Karkus si ikan lele dan Pupus si belut, selalu membuat ricuh kehidupan Kiko. Suatu hari, danau tempat tinggal Kiko tercemar polusi atau limbah beracun akibat ulah sembrono manusia sehingga menyebabkan Kiko dan teman-teman berubah menjadi mutan”. Seru sekali kan diskusi sinopsis si kiko.
Pada kesempatan kali ini Mahasiswa – mahasiswi diberikan tantangan untuk mencoba proses Dubbing, Dubbing adalah proses mengisi suara pada produk-produk yang biasanya di lokalisasi ke dalam bahasa lokal sesuai target ekspansi produk atau perusahaannya. Produk-produk yang biasanya di lokalisasi seperti iklan, opera sabun / telenovela, animasi, dan konten-konten lainnya. Di dalam proses dubbing biasanya dubber dan recording engineer akan disibukan dengan lip sync, dan time code sync. Lip sync adalah menyamakan teks yang dibaca oleh dubber dengan gerak bibir video yang sedang berjalan. Sedangkan time code sync adalah menyamakan panjangnya durasi bacaan yang perlu di dubbing dari bacaan aslinya, kepada hasil naskah lokalisasinya.